NIAT

Pada surat Al-Ma’arij ayat 19-21 dikatakan bahwa manusia diciptakan berkeluh kesah lagi kikir. Sepertinya orang barat lebih peka terhadap ini sehingga bisa membuat Facebook dan mengambil keuntungan dari hal tersebut. Liat deh di facebook kebanyakan orang-orang berkeluh kesah, curhat dengan masalahnya sendiri. Malah ada yang bilang lebih sayang sama Allah daripada sama cowonya nyatanya beberapa hari kemudian setelah berbaikan dia bilang kangen ke pacarnya itu. Sungguh ironis. Teganya dirimu. Kau jadikan Allah pelampiasan ketika kau ada masalah. Ini juga sifat manusia yang ada di surat Yusuf ayat 12 :CMIIW.

Ada beberapa jenis orang-orang yang menggunakan jejaring social ini menurut statusnya, tambahkan jika ada yang kurang.

1.  Seperti yang dibilang di atas, facebook dijadikan
tempat curhat dan berkeluh kesah ketika ada masalah.

2.  Facebook digunakan seperti yang seharusnya : berkomunikasi dengan seseorang yang jauh, seperti teman, keluarga.

3.  Facebook sebagai media menyebarkan kebenaran. Nah, ini yang seharusnya kita lakukan, seperti tugas kita di dunia. Seluruhnya harus bisa jadi media penyebar kebenaran. Kalo ada yang bilang “Kan facebook punya Yahudi, ngapain nyebarin kebenaran disini”. Nabi Muhammad pun pernah membeli pakaian perang buatan Yahudi. Yang terpenting adalah kita bisa memaksimalkan kegunaannya untuk kebaikan umat.

Kalo ada yang bilang Facebook untuk eksis. Itu bisa jadi niat dari ketiga jenis orang diatas. Waspadalah! Evaluasi diri, perbaiki niat. Jangan sampai ketika kita melakukan kebaikan tapi karna niat kita salah maka akan sia-sia.

“Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai niatnya. . . .”, btw yang kemaren golput atau yang kemaren milih gubernur niatnya salah tetep dicatet jadi sesuatu yang buruk loh. Yaiyalah, kan malaikat ada 2, pencatat amal baik, pencatat amal buruk. Yang nyatet amal abu-abu mah ga ada. Sekian tulisan so’ tau dari saya. Yang saya tulis ini menurut pengetahuan saya dan yang saya dapatkan dari pembelajaran saya. Kalo salah-salah kata mohon dibenarkan.