warna warni

warna warni

Minggu, 13 Oktober 2013

POLA PIKIR



Lemah, menye-menye, cinta-cintaan mulu, itu pola pikir yang sedang dibentuk di jaman sekarang ini, lewat film-film yang ceritanya yah begitu-begitu aja, pemerannya yah meranin begitu-begitu aja. Liat aja ftv, yang hampir tiap kali nonton kita tau endingnya gimana, sama siapa akhirnya jadiannya. Atau ada drama laga di salah satu stasiun tv yang ada naga-naganya, pada akhirnya mah cuman merebut seorang putri yang ditawan oleh salah seorang keluarganya yang jahat.


Apalagi perempuan, yang gampang banget kerasukan serial-serial drama kaya gitu, macam drama korea, drama kolosal, dll. Bukannya gw mau melarang nonton begituan sih, gw jg termasuk orang yang suka nonton film drama, tapi gw jadi kepikiran aja, pola pikir remaja jaman sekarang ga jauh beda sama film yang ditonton, dan mayoritas film sekarang kan film drama yang cinta-cintaan terus, jadi pola pikirnya yah cinta-cintaan terus. Harus di filter.


Beda lagi kalo dikasih liat film kenyataan jaman baheula (kalo ada filmnya) mungkin bisa merubah pola pikirnya, minimal bakal muncul pertanyaan ada yang salah nih di jaman ini, kok jaman dulu kaya gitu banget yah?


Gw baru baca tentang salah seorang pahlawan perempuan yang berjuang melawan belanda di Aceh, siapa coba? Bukan, Cut Nyak Dien, tapi dia Keumalahayati. Yang setelah ditinggal mati syahid oleh suaminya, dia memohon kepada Sultan yang memerintah saat itu untuk dibentuk pasukan yang terdiri dari janda-janda yang ditinggal mati syahid oleh para suaminya ketika melawan belanda, mempertahankan Islam. Janda loh, bukan remaja, bukan juga janda kembang, tapi janda-janda mujahid yang siap membela Islam sampai mati, Islam? Beneran nih? Silahkan cari sumber atau referensi lainnya. Dialah pembunuh Cornelis de Houtman dalam perang satu lawan satu, dengan menusukkan roncengnya.


Gw baca cerita itu, langsung merinding (Janda macam apa dia?), setelah ada pembahasan pun, gw sempet menahan air mata, apa atuh gw mah, cuman butiran debu, ga seberapa dengan perjuangan wanita jaman dulu dalam mempertahankan Islam, menegakkan aturan Allah, karena sungguh hanya aturan-Nya lah yang berhak tegak di dunia.


Apa harus yah putri-putri kecantikan itu, Miss World itu ditanyain siapa pahlawan wanita yang jadi tokoh inspirasi dalam emansipasi wanita, pasti jawabannya Kartini -______-
Kadang gw bertanya2 loh kenapa yah Ibu Kartini doang yang ada tanggal peringatannya, kenapa Cut Nyak Dien ga ada, padahal kan dia laksamana perang yang mengorbankan jiwa raganya dalam berjuang, bukan hanya idenya saja.


Pola pikir, iya, pola pikir itu yang berusaha diubah, bahwa dulu Indonesia adalah pejuang-pejuang bukan hanya masalah cinta, nikah dan halal. Lebih dari itu. Akhirnya pola pikir itu menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan, parahnya lagi generasi muda yang harusnya identik dengan pergerakan, di matikan oleh pola pikir menye-menye itu.


Itulah kenapa kita perlu belajar sejarah, salah satunya untuk penyemangat, kemudian untuk dijadikan contoh dan untuk memprediksikan masa depan. Lihat pada Al-Qur’an yang 2/3 isinya adalah sejarah orang-orang terdahulu. Kenapa Allah memberikan ayat-ayat sejarah seperti itu? kenapa Muhammad S.A.W diberikan wahyu yang seperti itu? Dan kenapa kita diberikan pedoman seperti itu? Jawabannya tidak lain untuk dijadikan contoh sikap yang harus kita ambil dalam hidup. Dijadikan pelajaran dan pedoman hidup agar tidak tersesat dari jalan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar