warna warni

warna warni

Sabtu, 04 Mei 2013

Aku Payah


Ibu, sebenarnya aku lelah dengan aktivitas fisik ini, bu..
Bolehkan aku menenangkan hatiku sebentar?
Aku tau bu, semua ini belum seberapa dengan yang dilakukan Rasul Allah dan para sahabatnya ketika berdakwah,
Namun aku sangat payah, mengeluh dalam hati,
Bu, sesekali aku iri dengan
mereka yang memiliki kebebasan.
Berpakaian terbuka dengan cantik, berperilaku bebas dan berpikiran secara umum.
Pernah ku coba berpakaian seperti mereka,
Namun itu terasa seperti telanjang,
Kemudian aku takut, mengingat tiap helai rambut ku dihitung kelak.
Pernah ku coba berperilaku seperti mereka,
Namun kemudian aku menyesal bu,
Begitu murahnya aku ketika itu, tidak tau malu.
Pernah aku berpikir seperti mereka,
Namun kemudian aku takut,
Ketika mengingat bahwa setiap yang ada di dunia akan nada balasannya.

Bu, aku lelah..
Bolehkan aku menenangkan hatiku sejenak saja?
Sesekali aku iri dengan kakakku,
Dia bisa pergi ke tempat yang indah ketika kita bertugas.
Kenapa ibu membiarkannya pergi dan meninggalkan tugas ini?
Namun bagiku tak perlu mendaki gunung untuk menyadari indahnya ciptaan Allah.
Tak perlu pergi ke laut untuk merasakan angin semilir kemudian mensyukurinya.
Yah, memang itu semua sangat pantas disyukuri,
Tapi bukan begitu bu maksudku.
Di sekelilingku masih banyak yang patut ku syukuri seperti matahari ketika senja datang.
Bukankah indah?
Untuk pergi ke gunung dan ke laut aku yakin ada waktunya ketika semua tugasku berakhir.

Ditengah kedengkianku aku melihat beberapa orang,
Beberapa orang di barisan kita yang terlihat bersinar,
Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,
Ya, bu, di tengah kedengkian dan kelelahanku, aku melihat semangat dari dalam diri mereka.
Menjalankan fungsi dan tugas yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya,
Bu, kemarin aku lihat salah satunya sakit.
Bu, apakah dia sakit karena kelelahan?
Aku juga kelelahan bu, tapi ternyata aku masih sehat.
Ya, mungkin benar, aku bukan lelah, aku payah bu..
Ibu aku payah..
Bolehkan aku menenangkan hatiku dan pikiranku?
Sejenak saja merasakan semilir angin di depan teras di waktu senja sambil menyeruput teh bersama adik dan ibuku,

Ibu, jika mensyukuri itu harus ke gunung dan laut,
Jika bahagia itu harus kaya,
Jika ketenangan itu didapatkan lama,
Maka kita sungguh dalam kesedihan yang berlebihan,
Bu, sejenak saja bu, biarkan aku tenang, sendiri…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar