warna warni

warna warni

Minggu, 30 Agustus 2015

#Abaikan3

Yang membuat aku pergi terlalu jauh

Yang membuat aku sulit kembali

Yang membuat aku menyelesaikannya lebih sulit

Yang mengalihkan fokus utama

Aku harus kembali

Aku harus berhenti

Aku harus kembali

Aku harus berhenti

Relakan. .

Injak mati akar daunnya sebelum tumbuh lebih banyak

Padamkan apinya sebelum membakar

Sadarlah. .

Bermegah-megahan telah melalaikanmu

Maka janganlah begitu

Berjanjilah. .

Aku harus berhenti

Jumat, 14 Agustus 2015

Waktu itu. . .

Aku ingat kala itu aku sedang mencari
Tapi entah mencari apa. Seperti ada yang kurang dalam hidup.
Waktu itu aku hidup seperti orang normal lainnya.
Kuliah. .
berteman. .
pacaran. .
belajar. .
Tapi sepertinya sebuah kehidupan normalnya tidak seperti itu.
Ada yang hilang kata ku.
Ada sesuatu yg harus aku pegang.
Tapi apa ?
Aku merasa butuh kalimat "rohani, spiritual, agama".
Ada yang kurang. Di masa SMA aku sempat mengikuti ekstrakulikuler islami. Tapi kemudian tidak lagi setelah lulus. Mungkin itu yang membuat aku berpikir ada yang kurang.

Aku mempunyai seorang sahabat SMA, maka aku jelaskan keresahan itu. Kubilang aku ingin ikut dia untuk mentor bersama-sama dimanapun dia belajar dan dibimbing aku ingin ikut. Meskipun rumahnya jauh dari rumah ku, aku tetap ingin ikut belajar bersama dengannya. Guru ngajinya pun memperbolehkan aku untuk ikut mentor bersama, sudah kupersiapkan aku akan menginap di rumah sahabatku setiap minggu. Sahabatku awalnya begitu senang krn selain bisa belajar sama, kita juga bisa bersama tiap minggunya. Tapi semua yang direncanakan urung juga untuk direalisasikan. Sahabatku bilang dia takut jika aku menginap di rumahnya, karena ibunya akan mempersiapkan segalanya jika ada temannya yang menginap, dia takut ibunya akan kelelahan kalo aku terlalu sering menginap. Aku pun jadi merasa tidak enak hati karena hampir saja aku jadi orang yang merepotkan dia dan keluarganya. Maka kami urungkan rencana mengaji bersama. Tapi itu semua tidak mengurungkan niatku untuk tetap mencari sesuatu yang dapat memenuhi kekurangan yang aku rasa.

Setelah itu kamu datang, kamu datang mengajak ku pergi, jalan, makan, menemanimu berbelanja, kamu memperbolehkan aku menginap di kosanmu, kamu menunjukkan aku lagu-lagu jepang kesukaanmu yang kemudian aku pun jadi suka. Kamu bercerita tentang lingkungan kuliahmu yang begitu luar biasa. Aku iri. Aku juga ingin merasakan lingkungan kuliah yang seperti itu. Tapi aku rasa hanya orang-orang hebat sepertimu saja yang pantas merasakannya. Dan kemudian. . .
"Ndri, bsk gw mau ke bogor, gw mau ngaji gitu, lu ikut pengajian ga ?"

"Engga, gw lagi nyari tapi sebenernya"

"Mau ikut gw ngaji ga? Kaya rohis gitu ko ndri"

"Boleh deh"

Semudah itu yah aku diajak. Hehe

Aku ingat pagi itu kamu mengajakku mengaji. Tapi tidak jadi, kamu bilang gurumu ada halangan.

Aku ingat waktu itu kamu mengajakku renang pagi. Aku sangat bersemangat waktu itu. Tapi besoknya rencana itu batal lagi, kamu sakit kepala. Padahal aku sudah menyiapkan bekal dan baju renang dan aku harus menunggu kepastianmu selama 2 jam.

Aku ingat waktu itu kita berjanji untuk bertemu di salah satu waktu untuk mengembalikan flashdiskmu yang aku pinjam. Tapi kemudian kamu lupa.
"Hei, udah selesai lesnya ?" Tanyaku dalam pesan pendek sore itu.

"Udah, lagi apa ndri" jawabmu.

"Oke kalo gitu gw jalan kesitu yah"

"Lah, ngapain ?"

"Loh, kan kata lu kita mau ngaji sekalian ngembaliin flashdisk hari ini"

"Astaghfirullah, maaf indri gw lupa, gw tunggu deh kalo gitu yah, kerumah gw aja yah, kita ngobrol disana"

Aku ingat waktu itu kita sudah ada di rumah mu, tempat yang nyaman untuk berbincang memang. Pertanyaan pertama yg aku dapat darimu adalah
"Ibadah itu menurut lu apa?"

Aku jawab sekenanya "Hak seluruh umat beragama"

Aku tau kamu pasti aneh dengan jawabanku. Sama aku juga aneh kenapa aku bisa menjawab seperti itu. Kalo aku ingat sekarang rasanya aku ingin tertawa dengan jawaban sekenanya itu.

Kemudian kamu jelaskan apa itu ibadah menurut pandangan Al-Qur'an.

Aku ingat kamu sempat menjelaskan tentang Islam. Kamu bilang, islam itu tidak mengajarkan figuritas. "Apa itu figuritas?", tanyaku.

"Tidak menilai kebenaran dari yang menyampaikan. Ketika seorang anak kecil menyampaikan sebuah kebenaran kita tetap harus mengakui bahwa itu benar, atau mudahnya mau belajar dari siapapun dan tidak mengagung-agungkan seseorang krn yang berhak diagungkan hanya Allah." Katamu

Aku baru tau kata baru itu. Figuritas. Di kala kebanyakan pengajian mengagungkan nama guru-gurunya. Atau mengagungkan identitasnya tapi kamu tidak. Aku ingat pertama kalinya aku dibimbing olehmu waktu itu.

Aku ingat setelah itu kita bertemu kembali. Kamu mengajakku berputar-putar mall bogor dan aku bingung apa yang sebenarnya sedang kamu cari. Kita pun terus mencari sambil berbincang lama. Lalu. .

kamu mengajakku untuk mengenal Islam lebih dalam dan kemudian aku setuju.

Aku ingat namamu. Dan semua yang menjadi temanmu pasti ingat dengan namamu. Karna kamu begitu bercahaya. Begitu mudah di ingat. Begitu baik. Begitu lembut. Begitu sering memotivasi setiap teman. Aku yakin siapapun akan setuju dengan pernyataanku.

Aku ingat namamu. Kalo boleh mungkin sudah aku tuliskan disini. Tapi tidak. Lebih baik mereka tidak tau.

September, 4 tahun yang lalu.
Aku berterimakasih kepada Allah sudah memberikan keberanian kepadamu untuk menyampaikannya padaku. Dikala semua orang masih harus mencari. Allah mengirimkan kamu, orang yang bisa dipercaya,

kepadaku.

Minggu, 02 Agustus 2015

Progress ? NOTHING

Udah mau 4 tahun tanggal 23 September nanti tapi ga ada sama sekali kemajuan yang berarti.

Alsannya karna gw selalu melakukan hal yang sama atau tidak tanggap terhadap masalah dunia :
Kesalahan pertama itu waktu lu tau masalah orang lain itu pasti tentang cinta dan masa lalu.
Tapi lu malah nyari referensi dari artikel sejarah bangsa Indonesia.
Salah banget !

Yang kedua ketika niat lu udah baik untuk sharing dan menyampaikan sesuatu tapi ga fokus hasilnya adalah lu malah curhat-curhatan sm temen lu itu, ngebaper dan lain sebagainya. Maka dari itu FOKUS adalah hal kedua yg harusnya lu pegang selain konsisten atau istiqomah.

Aaaaaaaaaaaaakkkkk. Rasanya pengen teriak udah nyia-nyiai waktu yang udah Allah kasih.